Sabtu, 23 Juni 2012
Berlangganan

Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial

Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial - Hallo sahabat Seputar Kesehatan - Healthy Blog, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Umum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial
link : Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial

Baca juga


Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial

Kontroversi Pekan Kondom Nasional Menkes ~ Belakangan ini pemberitaan mengenai kampanye kondom mencegah penyakit HIV/AIDS Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) yang bertujuan untuk mengurangi angka kejadian penderita penyakit HIV AIDS yang trends nya semakin meningkat di Indonesia ini.

dr. Nafsiah Mboi selaku menteri kesehatan baru yang telah dilantik Presiden SBY ternyata beberapa hari yang lalu mengkampanyekan pemakaian kondom bagi kalangan beresiko, Dan hal ini ternyata telah banyak membuat kontroversi dalam beberapa kalangan.

Kalangan resiko tinggi tertular penyakit HIV/AIDS ini maksudnya adalah eks dengan risiko penularan penyakit atau resiko kehamilan yang tidak direncanakan. Menkes menganjurkan itu pada semua umur, suami istri, atau di luar hubungan pernikahan. Kampanye Menkes kontroversial ini banyak menimbulkan perdebatan dan juga opini.

Kontroversi Pekan Kondom Nasional Menkes

Dalam penjelasannya, Menteri Kesehatan Baru yang baru dilantik ini beralasan bahwa kampanye kondom ini untuk meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi untuk remaja. Sebab menurutnya, data di lapangan menunjukkan 2,3 juta remaja melakukan aborsi setiap tahunnya. Oleh karena itu dia tidak sependapat dengan Undang-Undang yang melarang pemberian jenis macam kontrasepsi kondom bagi yang belum menikah.

Menkes juga berdalih bahwa gebrakannya itu sebagai langkah untuk memastikan terjaminnya hak setiap anak yang dikandung sesuai UU Perlindungan Anak. Maka, mempermudah akses remaja untuk mendapatkan kondom diharapkan dapat menekan angka aborsi dan kehamilan yang tak diinginkan.

Lucunya dalam menanggapi kekhawatiran bahwa pemberian kondom kepada remaja dapat memicu seks bebas, Menkes berpendapat, jika pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi sudah cukup baik, tidak perlu ada kekhawatiran idenya ini akan memicu seks bebas. (www.gatra.com)

Dalam hal ini kontroversi menkes baru tentang kampanye pemakaian kondom ini datang dari MUI. Menurut MUI, kondom hanya boleh digunakan pasangan suami istri sebagai alat kontrasepsi atau alat pencegah kehamilan, karena memang sudah menjadi program pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. "Tapi kalau sosialisasi penggunaan kondom untuk umum, pendapat majelis ulama masih seperti beberapa tahun lalu, kami tidak setuju," kata Ketua MUI Amidhan, Rabu (20/6)

Penentangan akan kampanye tentang Pekan Kondom Nasional ini juga datang dari mayoritas masyarakat kita yang masih mengganggap bahwasannya pemakaian kondom ini hanya untuk yang telah terikat dalam pernikahan sebagai suatu alat kontrasepsi.

Tetapi kampanye menkes tentang kondom ini seolah-olah dianggap masyarakat seperti 'melegalkan' seks bebas yang menghindarkan adanya kehamilan.

Sebelumnya, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) kembali menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013. Rencananya, PKN 2013 akan digelar lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya untuk meningkatkan cakupan sasaran.

Sekretaris KPAN Kemal Siregar mengatakan, PKN 2013 akan berlangsung pada tanggal 1-7 Desember 2013. Kegiatannya antara lain terdiri dari kampanye edukasi yang dilakukan di 12 kota besar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah berisiko tinggi seperti pangkalan truk, pelabuhan, dan lokalisasi, dengan membagikan materi tentang HIV dan AIDS, serta seks aman.

Keinginan menkes mengkampanyekan kondom untuk mencegah tingginya angka aborsi dan juga mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan kaum muda juga tidak dipahami oleh kebanyakan masyarakat kita yang masih memegang teguh ajaran agama dan juga budaya timur Bangsa Indonesia.

Tujuan menkes bila dipandang dari sudut kesehatan mungkin adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan juga tingginya angka aborsi di kalangan remaja bangsa kita. Tetapi Bangsa kita juga mempunyai budaya serta pegangan agama yang tentunya melarang akan hubungan bebas, seks bebas dan sejenisnya.

Semoga nantinya ada jalan tengah dan penjelasan dari menteri kesehatan mengenai hal terkait dengan masalah ini.

Sebagai rakyat tentunya kita juga mempunyai hak baik itu menolak atau pun menerima kampanye menteri kesehatan tentang kondom ini. Lalu bagaimana dengan pendapat sahabat-sahabat semuanya...? Yang terpenting jangan biarkan seks bebas merajalela di negara kita tercinta ini.



Demikianlah Artikel saya tentang :Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial

Sekianlah artikelnya Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya Jangan lupa Share yaaa.

Anda sekarang membaca artikel Kampanye Pemakaian Kondom Kontroversial dengan alamat link http://kianasehat.blogspot.com/2012/06/kampanye-pemakaian-kondom-kontroversial.html