Diare Pada Bayi. Diare adalah salah satu masalah yang terjadi pada saluran pencernaan kita. Diare bisa terjadi pada setiap orang termasuk juga bisa terjadi pada anak. Kali ini Blog Keperawatan akan mencoba sharing sedikit mengenai diare pada bayi dan semoga dengan kita mengetahui apa yang terjadi bila diare pada anak kita serta penangannya dan semoga bisa berguna serta bermanfaat.
Diare pada umumnya yang kita kenal dan pahami adalah bahwa hal tersebut menggambarkan pembuangan tinja kita yang tidak normal dan cair. Ada pengertian diare yang diambilkan dari Ilmu Kesehatan Anak, 2005 bahwa yang dimaksud dengan diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Diare merupakan buang air besar (defeksi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja) dengan tinja yang berbentuk cairan setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi defeksi yang lebih meningkat. Demikian pengertian diare menurut Kapita Selekta Kedokteran, 2001.
Penyakit diare kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan dan angka kejadian diare di Indonesia berkisar diantara 150-430 per seribu penduduk setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian dirumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.
Diare pada anak atau penyakit mencret pada bayi pada saat ini di Indonesia masih menjadi penyebab kematian yang utama, yaitu nomor dua pada balita dan nomor tiga pada semua umur, penyakit diare terjadi pada 28 dari 100 penduduk. Neonatus dikatakan dan didiagnosa diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali. Itu sudah dikatakan sebagai diare pada bayi.Ada beberapa penyebab diare bayi anak yang seringkali menimpa anak kita.
Diare kronik bagi bayi dan anak adalah diare yang berlangsung lebih dari batas waktu dua minggu. Sebagian besar ibu-ibu tidak mengetahui penyebab diare pada anaknya, seperti makanan yang diberikan atau lingkungan yang kotor yang tidak disadari dapat menyebabkan diare disini peneliti mengambil batasan pada faktor-faktor penyebab diare.
Ada beberapa penyebab diare diantaranya yaitu :
- Faktor lingkungan.
- Makanan.
- Infeksi virus atau infeksi bakteri pada saluran pencernaan.
- Malabsorbsi.
- Faktor psikologis.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Diare kronik bagi bayi dan anak adalah diare yang berlangsung lebih dari batas waktu dua minggu. Karena diare pada anak dan diare pada bayi berbahaya bila tidak segera mendapatkan pertolongan, maka sebagai orang tua kita harus bisa mengetahui tanda gejala diare bayi anak dan bila tidak bisa menanganinya sendiri akan jauh lebih baik datang ke tempat pelayanan kesehatan agar memperoleh pengobatan dan perawatan lebih lanjut.