Nikmat sehat adalah merupakan bagian dari banyaknya limpahan nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita semua. Sebagai umat islam tentunya kita mempunyai kewajiban-kewajiban yang telah disyariatkan dan diatur baik itu dalam Al-Qur'an atau pun dalam hadist-hadist Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Termasuk dalam hal kewajiban mensyukuri nikmat sehat yang kita terima dan peroleh dari Allah Ta'ala semenjak kita masih dalam kandungan ibu kita sampai kita dewasa seperti sekarang ini.
Sehat dan pengertian sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan). Dengan tubuh yang sehat pula maka kita sebagai makhluk yang mempunyai kewajiban mengerjakan ibadah akan bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan juga memperoleh kebaikan pula dari ibadah yang kita laksanakan.
Lalu bagaimana hubungan antara sehat kesehatan ini dengan Islam ? Islam memandang, bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Allah Ta'ala yang wajib disyukuri. Disamping itu sehat juga adalah keinginan setiap manusia berakal, hal ini dikarenakan tidak seorang manusia pun yang tidak ingin sakit, agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik.
Meskipun nikmat sehat merupakan kebutuhan fitrah manusia dan bagian dari berbagai macam jenis nikmat-nikmat Allah, tetapi banyak manusia yang mengabaikan dan melupakan nikmat sehat ini, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah saw :" Ada dua nikmat yang banyak dilupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan peluang kesempatan" (HR Imam Bukhari). Ini adalah merupakan 2 nikmat Allah yang sering dilupakan manusia.
Karenanya kesehatan merupakan salah satu perkara yang diminta pertanggungjawabannya di hadapan pengadilan Allah Ta'ala kelak di Hari Kiamat, seperti dalam hadits Rasulullah yang berbunyi : "Nikmat yang pertama ditanyakan kepada setiap hamba pada hari Kiamat dengan pertanyaan "Tidakkah telah Kami sehatkan badanmu dan telah Kami segarkan (kenyangkan) kamu dengan air yang sejuk" (HR Imam Tirmizi). Itulah beberapa hadist Nabi Rasulullah yang berkaitan dengan kesehatan.
Untuk itulah salah satu jalan dan usaha kita dalam hal cara mensyukuri nikmat Allah ini adalah dengan senantiasa bersyukur pada Allah tatkala diberi kesehatan. Senantiasa bersyukur dengan melakukan ketaatan dan ibadah yang wajib maupun yang sunnah, maka niscaya Allah Ta'ala akan memberi kenikmatan yang lainnya dan lebih banyak lagi kenikmatan.
Bersyukurlah atas nikmat sehat sebelum sakit. Dan bila kita diuji dengan sakit maka bersabar dan berprasangka baik kepada Allah adalah perkara wajib bagi setiap mukmin. Karena banyak hikmah di balik sakit bagi orang mukmin itu sendiri bila kita bersabar dan bertawakkal kepada Allah.
Rasulullah shallallahu a'alaihi wa salam bersabda :"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu" (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas.)
Tips lainnya dalam cara mensyukuri nikmat Allah yang berupa kesehatan ini adalah dengan menjaga kebersihan. Islam juga memberikan perhatian dalam rangka menjaga kesehatan dengan adanya anjuran dan perintah menjaga kebersihan. “Annadha fatu minal iiman” kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman. Menjaga kebersihan adalah salah satu upaya untuk mencapai kesehatan. Dengan fisik yang sehat kita akan lebih khusyuk dalam ibadah, lebih fokus dalam bekerja dan belajar, lebih siap mengemban amanah, lebih totalitas dalam mengerjakan segala sesuatunya.
Demikian tadi yang sedikit mengenai akan berbagai nikmat sehat yang Allah karuniakan kepada kita semua dan semua makhluk Allah di alam semesta ini. Dan sikap muslim dalam persepsi sehat dan bersyukur atas nikmat sehat perlu kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.