Kebiasaan tidur dengan mengeluarkan suara mengorok / mendengkur ternyata tidak sedikit dialami oleh orang-orang ketika sedang dalam aktifitas tidur. Beberapa gangguan tidur selain dari insomnia ternyata kebiasaan mendengkur juga termasuk dalam peringkat atas kebiasaan yang dianggap paling mengganggu dalam tidur terutama yang tidur bersamanya.
Ternyata selain dari gangguan tidur yang diakibatkan suara 'berisik' yaitu ngorok ini bisa berakibat kurang baik bagi kesehatan penderitanya sendiri. Mendengkur atau mengorok ini seringkali disertai dengan henti nafas pada saat tidur. Atau dalam bahasa medisnya kita mengenal dengan istilah sleep apnea.
Pengertian mendengkur adalah adalah suara yang ditimbulkan saat tidur karena adanya getaran jaringan pada saluran udara bagian atas. Umumnya suara tersebut dihasilkan saat seseorang bernapas (biasanya dihasilkan ketika menarik napas) selama tidur yang pada gilirannya menyebabkan getaran di langit-langit lunak dan uvula (benda yang menggantung di bagian belakang tenggorokan). Suara inilah yang menjadi sebab tidur bisa terganggu.
Menurut dr. Yofita Andhitara, SpS,M.Si.Med (SMF Neurologi) Neurolog RS Dr. Kariadi Semarang di dalam sebuah artikelnya mengatakan bahwa pasien dengan gangguan sleep apnea (mengorok) ini memeriksakan diri setelah ada komplain dari pasangannya.
Saat nafas berhenti ketika tidur tanpa disadari pada orang yang tidur mendengkur ini tidak ada udara serta oksigen yang masuk sehingga sel-sel tubuh termasuk dalam hal ini sel otak akan kekurangan oksigen. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama tentunya akan bisa terjadi kerusakan sel yang parah.
Penyakit yang dianggap paling dekat dengan mendengkur ini adalah penyakit stroke (gangguan peredaran darah otak yang terjadi mendadak). Kerusakan pembuluh darah atau pun peradangan yang menyebabkan stroke ini akibat dari kekurangan oksigen dari gangguan henti nafas ketika mendengkur atau mengorok tersebut.
Penelitian baru dari Jerman pada konferensi stroke Internasional 2012 lalu ada hubungan stroke dan mendengkur. Yakni sebanyak 91% pasien stroke akut mempunyai riwayat mendengkur disertai henti nafas saat tidur ini.
Penyakit lainnya yang tak kalah menyeramkan akibat mendengkur adalah diabetes mellitus, gangguan jantung dan juga gangguan ginjal, hipertensi. Kerusakan organ-organ tersebut karena disebabkan kekurangan oksigen, atau bahkan tidak mendapatkan suplai oksigen sama sekali. Sehingga dalam tempo waktu yang lama akan merusak fungsi organ-organ tersebut diatas.
Faktor pencetus mendengkur ini adalah karena usia lanjut dan juga faktor kegemukan obesitas pada diri seseorang. Penyebab mengorok lainnya adalah bisa dikarenakan :
- Adanya pembesaran dari amandel.
- Konsumsi minuman beralkohol.
- Obat-obatan yang menyebabkan mengantuk.
- Posisi tidur terlentang.
- Faktor keturunan genetik. Ini dikarenakan bentuk saluran nafas (rahang) yang sempit.
Lalu bagaimana cara penyembuhan mendengkur atau pun cara pengobatan mendengkur ini. Cara tips mengatasi kebiasaan mendengkur ini bisa dilakukan dengan beberapa cara dan diantaranya yaitu dengan cara :
- Mengubah dan memperbaiki gaya hidup.
- Jika telah dilakukan cara perubahan gaya hidup masim tetap mengalami hal ini, langkah selanjutnya adalah dengan memakai alat CPAP (Continuous Positif Airway Pressure). Alat ini digunakan selama tidur dan fungsinya yaitu memasukkan semacam udara dengan memakai masker, dimana fungsi udara ini untuk "membuka" aluran nafas yang terhambat ketika berada dalam tahapan tidur.
- Mengurangi berat badan bagi para penderita obesitas.
- Mengurangi bahkan berhenti dari kebiasaan merokok serta juga mengkonsumsi minuman beralkohol.
- Tidur yang cukup dan menghindari tidur larut malam (begadang).
Hal yang kita seringkali anggap sepele ini bila tidak segera disadari akan bisa mengakibatkan buruk terhadap kesehatan diri kita juga.