Seorang wanita peneliti asal Belanda, Christien Meindertsma penasaran dengan info yang menyatakan bahwa tidak ada satu juga organ babi yang dibuang. Semua organ babi digunakan untuk makanan serta berbagai produk yang kemudian disebar ke semua dunia.
Maka, ia pun melakukan penelitian selama 3 tahun untuk mengikuti babi dari mulai dipotong hingga menghasilkan 185 produk yang mengepung kita. Kebetulan, di Belanda ada 12 juta ekor babi. Sepertiganya dikonsumsi oleh warga Belanda sendiri, sedang dua per tiganya diekspor ke negara lain terutama Inggris serta Jerman.
Mungkin Anda akan terkejut, ternyata babi tidak hanya dimakan oleh orangorang Barat serta non muslim. Dagingnya memang di makan, tetapi organ lain mulai tulang hingga bulu, semua dimanfaatkan untuk beragai produk.
“Para peternak babi tidak tahu babinya menghasilkan produk apa saja. Konsumen seperti kita juga tidak tahu, ” tuturnya. Meindertsma kemudian membeberkan 185 produk yang terbuat dari babi itu dalam bukunya. Ketekunannya melakukan studi serta membukukannya itu membuatnya meraih penghargaan Index Award. “Kita mungkin akan terkejut karena sejak pagi kita sudah berinteraksi dengan babi. ” Didalam sabun, ada asam lemak yang di buat dari rebusan lemak tulang babi yang digunakan sebagai bahan pengeras serta memberikan efek warna seperti mutiara. Sampo, kondisioner, lotion, hingga pasta gigi.
Roti yang biasa dipakai sarapan orang Eropa juga mengandung babi. Yaitu protein bulu babi yang digunakan untuk menjadikan roti dapat mengembang. Pada puding, cake, serta beragam kue juga ada unsur babi berbentuk gelatin untuk membuat tekstur makanan itu terlihat bagus.
Cat serta kuas cat juga mengandung babi. Bulu babi jadikan membuat kuas karena kuat. Bir yang keruh setelah melalui beragam sistem pembuatan juga mengandung babi untuk membuatnya jadi lebih jernih. Anggur juga. Sedangkan rokok, di perusahaan yang di teliti oleh Meindertsma, filternya mengandung hemoglobin babi.
Sumber : seputaredukasi.com