Diagnosa Keperawatan Di dalam proses menjalankan peran, tugas dan tanggung jawab serta juga dan fungsi perawat, pembuatan diagnosa dalam suatu proses keperawatan adalah merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan satu dengan yang lainnya.
Proses keperawatan adalah suatu metode yang tersusun sistematis dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan dengan fokus pada reaksi dan respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang mereka alami, baik aktual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang Profesi Perawat.
Pengertian Diagnosa Keperawatan
Yang dimaksud dengan makna definisi diagnosa perawat adalah merupakan suatu bagian integral dari proses keperawatan. Hal ini merupakan suatu komponen dari langkah-langkah analisa, dimana perawat mengidentifikasi respon-respon individu terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual dan potensial.
Di beberapa negara mendiagnosa diidentifikasikan dalam tindakan praktik keperawatan sebagai suatu tanggung jawab legal dari seorang perawat profesional. Diagnosa keperawatan memberikan dasar petunjuk untuk memberikan terapi yang pasti dimana perawat bertanggung jawab di dalamnya.( Kim et al, 1984).
Merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien.(Carpenito, 2000; Gordon, 1976, NANDA).
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
Rencana Asuhan Keperawatan dan juga proses keperawatan telah diidentikkan sebagai metoda ilmiah keperawatan untuk para penerima tindakan keperawatan disajikan sesuai dengan lima langkah proses keperawatan :
- Pengkajian. Menetapkan data dasar seorang klien.
- Analisa. Identifikasi kebutuhan perawatan klien dan seleksi tujuan perawatan.
- Perencanaan. Merencanakan suatu strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan untuk perawatan klien.
- Implementasi. Memulai dan melengkapi tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
- Evaluasi. Menentukan seberapa jauh tujuan-tujuan keperawatan yang telah dicapai.
Komponen Diagnosa Keperawatan
Ada tiga komponen yang penting dan esensial dalam suatu perumusan diagnosa keperawatan yang telah dirujuk sebagai bentuk PES.( Gordon, 1987 ).
- " P " diidentifikasi sebagai masalah / problem kesehatan, "E" menunjukan etiologi / penyebab dari problem, dan "S" menggambarkan sekelompok tanda dan gejala, atau apa yang dikenal sebagai "batasan karakteristik" ketiga bagian ini dipadukan dalam suatu pernyataan dengan menggunakan "yang berhubungan dengan".
- Kemudian diagnosa-diagnosa tersebut dituliskan dengan cara berikut : " Problem " yang berhubungan dengan "etiologi" dibuktikan oleh "tanda-tanda dan gejala-gejala" ( batasan karakteristik ).
- Problem dapat diidentifikasikan sebagai respons manusia terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual atau potensial sesuai dengan data-data yang didapat dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat.
- Etiologi ditunjukan melalui pengalaman-pengalaman individu yang telah lalu, pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan yang ada saat ini, atau perubahan-perubahan patofisiologis.
- Sign & symptom (S/tanda & gejala). Tanda dan gejala menggambarkan apa yang klien katakan dan apa yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasikan adanya masalah tertentu.
Tujuan Manfaat Diagnosa Keperawatan
Ada beberapa hal yang dijadikan alasan dalam penulisan diagnosa keperawatan yaitu diantaranya :
- Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.
- Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan.
- Meningkatkan komunikasi antar sejawat Perawat dan profesi kesehatan lainnya.
- Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan evaluasi.
- Menciptakan standar praktik keperawatan.
- Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
Dokumentasi Keperawatan
Ada hal yang perlu untuk diperhatikan dalam rangka penulisan diagnosa keperawatan yaitu :
- Gunakan format PES untuk semua masalah aktual dan PE untuk masalah resiko.
- Catat diagnosis keperawatan resiko ke dalam format diagnosis keperawatan.
- Gunakan istilah diagnosis keperawatan NANDA yang ada dalam (terbaru : 2007 – 2008).
- Mulai pernyataan diagnosis keperawatan dengan mengidentifikasi informasi tentang data untuk diagnosis keperawatan.
- Masukkan pernyataan diagnosis keperawatan ke dalam daftar masalah.
- Hubungkan setiap diagnosis keperawatan ketika menemuan masalah perawatan.
- Gunakan diagnosis keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi.
Manfaat dan juga tujuan dalam Dokumentasi Keperawatan antara lain sebagai berikut :
- Mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan
- Mendemonstrasikan tanggung jawab dalam identifikasi masalah klien
- Mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan intervensi keperawatan.